Rabu, 03 Februari 2010

Proposal

Proposal riset, menurut Marshall dan Rossman, bertujuan meyakinkan pembaca bahwa proposalnya signifikan dan memiliki daya tarik Proposal riset mencakup dua poin utama:
a. Kerangka kerja yang konseptual
b. Desain dan metode.
Desain merupakan suatu rancangan atau juga lazim dieknal dengan proposal sedangkanmetode penelitian mengurai langkah-langkah penelitian mulai mengumpulkan data, menyeleksi, memilih analisis dan penjelasannya. Semuaini lalu dituangkan dalam proposal.
Kerangka yang konseptual berkenaan dengan masalah yang bersifat substansif atau “tentang “what”. Apa sebenarnya yang ingin diteliti?. Seperti pertanyaan yang diajukan kepada insinyur ahli bangunan demikian, apa yang ingin dibangun oleh insinyur saat ini? Jembatankah, gardukah, pos kamlingkah, perumahamkah?.Contoh, ahli abngunan diminta tolong pengembang perumahan membuat rancangan proyek perumahan. Sang ahli banguan menawarkan rancangan rumah minimalis dan menurut rancangan, proyek perumahan 100 unit dapat diselesaikan dalam waktu 6 bulan. Jangka 6 bulan itu dibagi menjadi tiga tahap; tahap pertama, tahap kedua dan tahap ketiga. Setelah memperhatikan rencana bangunan, metode serta jadwal kerjanya, maka sang pengembang sangat tertarik dan segera menyetujui Membuat proposal penelitian mungkin dapat dianalogkan dengan membuat desain pembangunan perumahan.
Dalam kerangka kerja konsepstual, demikian Marshal dan Rossman (1994; 7-8), peneliti seyogyanya menghubungkan permasalahan spesifik yang diteliti dengan -konstruk teori yang lebih besar. Pandangan Marshall semacam ini, menurut hemat penulis, berlaku jika peneliti tidak menggunakan paradigma teori sebagai pendekatan. Misal, peneliti merencanakan penelitian terhadap peran klas tertente yang dominan dalam sistem sosial tertentu. konsep peran tak lain hanya satu titik dalam peta teori struktural properties.Peneliti menjelaskankan secara mencukupi sehingga pihak lain terutama pembimbing atau promotor menilai bahwa peneliti benar-benar memahami konsep peran dan di titik mana dalam peta ilmiah konsep ini berada. Selanjutnya menurut Marshall, proposal menjelaskan bahwa penelitian yang dikerjakan sesuai dengan teori yang ada di dalam ilmu-ilmu sosial. Serta menjelaskan kontribusinya bagi ilmu pengetahuan . Atau jika riset strategi maka kerangka konseptual harus menghubungakannya dengan kebijakan nasional atau kebijakan daerah. Dengan demikian akan terlihat jelas signifikansi penelitian. Sementara desain dan metode harus menjelaskan dua hal; rencana penelitian yang mencakup lingkup penelitian, metode, pengumpulan data dan lain-lain.

Langkah peneliti
Pertama-tama peneliti harus memastikan penelitiannya, apakah penelitian empirik atau non empirik (literer, studi naskah, studi konsep)
Kedua, jika penelitian empirik lapangan; kehidupan sosial budaya yang menjadi obyek pilihan harus dipastian apakah pendidikan, ekonomi, budaya masyarakat modern, budaya kehidupan suku terasing.
Ketiga, peneliti memilih salah satu teori yang menurut pertimbangannya cocok dan relavan digunakan sebagai pendekatan yang obyeknya semacam ini….
Keempat, pilihan teori yang dijadikan pendekatan adalah teori yang secara implisit berkenan dengan paradigma; paradigma dalam makna “materi pokok” atau the subyek matter dari sebuah teori.
Misal, peneliti ingin meneliti kehidupan sosial yang mengalami perubahan maka paradigma teori yang cocok adalah teori perubahan bukan teori konflik atau fungsionalisme-struktural. Paradigma teori konflik cocok untuk meneliti kondisi kehidupan empirik yang di dalamnya terjadi konflik.
Dalam berbagai kesempatan, penulis sering menggunakan istilah, “teori yang mengarahkan”. Penjelasannya demikian, teori yang mengarahkan adalah teori yang di dalam dirinya mengandung sejumlah konsep. Sejumlah konsep ini, pada gilirannya dapat dipertimbangkan menjadi pilihan analisis. Misal. teori yang mengarahkan itu adalah teori perubahan. Di dalam teori ini tersimpan sejumlah konsep yang menggambrkan kondisi empirik yang layak diteliti antara lain, asal-usul perubahan, proses perubahan, pola-pola perubahan, the movig force( kekuatan yang menggerakkan perubahan),.apakah ide ataukah kondisi riel yakni ekonomi yang menjadi kekuatan penggeraknya, perubahan parsial dan perubahan total Dari sejumlah konsep di atas, peneliti kemudian mempertimbangkan masalah apa yang menjadi perhatian utama dari penelitiannya. Peneliti lalumerumuskannya dalam format “rumusan masalah”.

Untuk tujuan apa peneltian dilakukan
Apa yang telah lazim dan menjadi tradisi penelitian selalu menyatakan, “penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan di atas”. Pernyataan ini tidak salah sebab secara praktis rumusan itu tentu dijawab. Tetapi ini hanya sebatas pada tujuan praktis penelitian, sementara tujuan teoritisnya belum tersentuh sama sekali. Tujuan teoritis dari penelitian itu apa jika di dalam tulisannya peneliti memaparkan panjang lebar teori perubahan..Mmenurut hemat kami, justru yang menjadi tuntutan ilmiah dari suatu penelitian ilmiah baik tingkat skripsi, tesis maupun disertas adalah tujuan teoritis.

Kiat menyusun Latar Belakang.
Pada dasarnya latar belakang masalah memaparkan persoalan penelitian. Untuk menentukan persoalan apa yang dijadikan obyek penelitian, peneliti dapat mencari bantuan dari paradigma teiori yang dijadikan pendekatan penelitian. Persoalan penelitian yang diajukan dalam proposal memiliki daya tarik ilmiah karena dirancang memenuhi kriteria ilmiah dan kelayakan untuk diteliti secara ilmiah.
Dalam rancangan atau proposal, peneliti membutuhkan beberapa alenia atau paragraf, misalnya sbb
Alenia pertama memaparkan:
a. fakta sejarah,
b. fakta sosial budaya,
c. fakta psikis
Alenia kedua memaparkan persepsi;
a. persepsi ulama,
b. persepsi filsuf,
c. persepsi budayawan,
d. persepsi ilmuwan,
Persepsi ilmuwan adalah teori dan akan lebih baik lagi jika peneliti juga menentukan teeori yang dipilih dijadikan pendekatan penelitian. Peneliti membuat alasan karena teori yang dipilih tersebut cocok untuk meneliti kehidupan sosial pendidikan di daerah ini atau di lokasi ini yang dijadikan obyek penelitian. Peneliti kemudian mengurai secara ringkas gambaran obyek penelitian. .

Surabaya, 04-02-2010

a. khozin afandi,

1 komentar: